Monday, September 21, 2020

Teks Cerita Fantasi

 

Teks Cerita Fantasi  


Cerita fantasi merupakan salah satu genre cerita yang sangat penting untuk melatih kreativitas. Berfantasi secara aktif bias mengasah kreativitas. Kamu juga bias menjadi penulis hebat. Di Indonesia kita memiliki penulis hebat yang menulis berbagai cerita fantasi, yaitu Ugi Agustono dan Joko Lelono. Mereka menulis cerita fantasi dengan nuansa local. Jika kamu belajar dengan tekun dan tidak takut berkreasi, kamu juga dapat menulis cerita fantasi seperti mereka.


Cerita fantasi merupakan sebuah karya tulis yang dibangun menggunakan alur cerita yang normal, namun memiliki sifat imajinatif dan khayalan semata. Pada cerita fantasi, hal yang bersifat tidak mungkin merupakan hal yang biasa dan bukan hal yang aneh, bahkan sengaja dilebih-lebihkan, jika dilogikakan, tidak akan pernah terjadi di dunia nyata.

 

Pengertian Teks Cerita Fantasi Menurut Para Ahli

Cerita fantasi adalah salah satu jenis teks narasi. Narasi merupakan cerita fiksi yang berisi perkembangan kejadian atau peristiwa. , fiksi  sering digunakan dengan realitas, sehingga kebenarannya dapat dibuktikan dengan data empiris (Fajria, 2017:8). Fiksi bergenre fantasi merupakan dunia khayal yang tidak mungkin dijadikan biasa. Fiksi fantasi (fantastic fiction) dapat dipahami sebagai “the willing suspension of disbelief” cerita yang menawarkan sesuatu yang sulit diterima. Cerita fantasi dikembangkan lewat imajinasi yang lazim dan dapat diterima sehingga sebagai sebuah cerita dapat diterima oleh pembaca.

Cerita fantasi adalah cerita yang menampilkan tokoh, alur, latar, atau tema yang  derajat kebenarannya diragunakan, baik menyangkut (hampir) seluruh maupun hanya sebagian cerita (Nurgiyantoro, 2012:295). Dalam sumber yang sama, cerita fantasi menurut Huck dkk adalah cerita yang memiliki makna lebih dari sekedar yang dikisahkan. Cerita fantasi bukan hanya cerita yang berkisah dengan tokoh tokoh supranatural yang lazim muncul pada cerita masa lalu pada cerita masa lalu, tetapi juga dapat melibatkan tokoh dan kehidupan modern. Cerita fantasi menciptakan dunia imajinatif yang diciptakan sendiri oleh pengarang cerita.

Cerita fantasi juga merupakan salah satu ragam sastra anak yang membahas persoalan-persoalan yang dipahami oleh anak. Tingkat intelektual peserta didik berkonsentrasi pada bagian isi cerita yang dapat diterima oleh logika peserta didik. Hal yang tidak mungkin dapat menjadi mungkin dan dapat diterima dalam penciptaan cerita fantasi. Cerita fantasi menjadi genre yang dapat dijadikan lahan untuk mengembangkan kreativitas bagi peserta didik dalam menciptakan karya sastranya sendiri. Menulis cerita fantasi dapat menjadikan peserta didik menuangkan imajinasinya, karena fantasi sangat berkaitan dengan unsur imajiner. Yang mana peserta didik dapat menuangkan ide kreatif dan khayalannya sesuai dengan logika usia peserta didik.

 

Jenis-Jenis Teks Cerita Fantasi

Jenis-jenis cerita fantasi terbagi menjadi 2 bagian.

Penjelasannya sebagai berikut.

Berdasarkan kesesuaiannya dengan kehiduapan yang nyata, cerita fantasi dibagi menjadi 2 yaitu fantasi secara total dan fantasi sebagian (irisan).

 

Cerita Fantasi Total dan Irisan

Jenis ini disesuaikan dengan keadaan dunia nyata dan jenis ini dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu fantasi total dan fantasi sebagian (irisan).

 

Cerita Fantasi Total

Kategori ini berisi fantasi pengarang terhadap objek tertentu. Pada kategori ini semua yang terdapat pada cerita tidak semua terjadi dalam dunia nyata.

 

Cerita Fantasi Irisan

Kategori ini berisi cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang sama pada dunia nyata, atau peristiwa yang pernah terjadi pada dunia nyata.

 

Berdasarkan latar ceritanya, cerita fantasi dibedakan menjadi 2 latar yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman.

 Cerita Fantasi Sezaman dan Lintas Waktu

Berdasarkan latar cerita, dibedakan menjadi dua bagian yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman. Penjelasannya seperti ini:

Latar Fantasi Sezaman

Maksudnya latar yang digunakan satu masa (fantasi masa kini, masa lampau, atau masa yang akan datang/futuristik).

 

Latar Fantasi Lintas Waktu

Maksudnya berarti cerita fantasi yang menggunakan 2 latar waktu yang berbeda. Misalnya: masa sekarang dengan masa pada zaman prasejarah, masa sekarang dan masa 50 tahun mendatang/futuristik).

 

Bacalah Contoh Cerita Fantasi berikut

Kekuatan Ekor Biru Nagata

Seluruh Pasukan Nagata sudah siap hari itu. Nagata membagi tugas kepada seluruh panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana Modo tampak gagah dengan keyakinan di dalam hati, mempertahankan milik mereka. Hari itu, sejarah besar Tana Modo akan terukir di hati seluruh binatang. Mereka akan berjuang hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta.

Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak keluar dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Bagata dan seluruh panglima memberi isyarat untuk tidak panik.

Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susul-menyusul bagai air. Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut wajah meeka penuh dengan angkara murka dan kesombongan, disertai lolongan panjang saling bersahutan di bawah air hujan. Mereka tidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap tenang menunggu aba-aba dari Nagata.

“Serbuuuu…!” teriak Nagata sambung-menyambung dengan seluruh panglima.

Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan

lemparan bola api. Paukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh dari pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang. Mereka tertawa mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai tubuh mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang terbang menuju arah mereka.

“Hai …! Taka da gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala dengan sorot mata penuh amarah.

Binatang-binatang tidak putus asa, Namun, pasukan serigala dalam jumlah dua kali lipat bahkan lebih dari pasukan binatang, mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-binatang yang mengepung. Binatangbinantang yang pantang menyerah juga tidak takut dengan gertakan para serigala.

“Gunakan kekuatan ekormu, Nagata!” bisik Dewi Kabut di telinga Nagata.

Nagata sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang padam, Nagata segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh pasukan.

Tiba-tiba, Nagat, pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat menyeret ekor birunya, Mendadak ekor Nagata mengeluarkan api besar. Nagata mengibaskan api pada ekornya yang keras, membentuk lingkaran sesuai tanda yang dibuat oleh semut, rayap, dan para tikus. Lalu, ia melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam api panas. Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan Si Ekor Biru. Teriakan panic dan kesakitan terdengar dari serigala-serigala yang terbakar. Nagata tidak memberi ampun kepada para serigala licik itu.

Selesai pertempuran, Nagata segera menuju ke atas bukit, bergabung sengan seluruh panglima. Levo, Goros, lamia, Sikka, dan Mora memandang Nagata dengan haru dan tersenyum mengisyaratkan hormat dan bahagia.

Ugi Agustono The Little Dragon

 

 

Struktur Teks Cerita Fantasi

Adapun struktur teks cerita fantasi adalah sebagai berikut.

Orientasi (Pembukaan): yaitu dimana pengarang memberikan pengenalan tentang tema, penokohan, dan sedikit alur cerita kepada para pembaca.

Konflik: bagian yang terjadi permasalahan dimulai dari awal hingga menuju puncak masalah.

Resolusi: bagian ini merupakan penyelesaian dari permasalahan atau konflik yang sedang terjadi. Resolusi merupakan bagian penentu yang mengarah pada ending.

Koda (penutup): bagian ini merupakan penutup cerita fantasi. Ending dibedakan menjadi 2, yakni happy ending dan sad ending.

Struktur pada cerita fantasi terdiri atas tiga jenis yaitu :

Orientasi berisi tentang pengenalan latar, tokoh serta konflik yang dapat dikembangkan dengan deskripsi latar, pengenalan tokoh, dan pengenalan konflik.

Konplikasi berisi tentang hubungan sebab akibat munculnya suatu permasalahan hingga masalah memuncak dimana komplikasi tersebut dikembangkan dengan cara  pengenalan tokoh lain, mengubah latar, atau menembus kezaman yang berbeda.

Resolusi berisi tentang penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi dimana resolisu tersebut dikembangkan dengan cara lompatan waktu, penggunaan sebab akibat yang unik serta dikembangkan dengan unsur kejutan.

 

Ciri ciri Cerita Fantasi

Unsur-unsur dan ciri-ciri teks cerita fantasi terbagi 6 bagian. Penjelasan singkatnya seperti berikut:

Ada keajaiban, kemisteriusan, dan keanehan

Cerita fantasi yang mengungkapkan hal-hal yang supranatural, keghaiban, dan kemisteriusan yang tidak ditemui dalam dunia nyata.

Ide cerita

Ide cerita terbuka terhadap daya khayal pengarang/penulis, tidak dibatasi oleh realitas yang ada atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan antara dunia nyata dan dunia khayal yang diciptakan oleh penulis. Ide ceritanya terkadang bersifat sederhana namun mampu memberi pesan yang menarik. Tema cerita fantasi adalah supranatural, ghaib, atau futuristik.

Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)

Alur dan latar cerita fantasi memiliki khas. Peristiwa yang dialami oleh tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Rangkaian peritiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang bisa menerobos dimensi ruang dan waktu.

Tokoh unik (mempunyai kesaktian)

Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan dunia nyata. Tokoh yang memiliki kesaktian-kesaktian.

Bersifat Fiksi

Cerita fantasi ini sifatnya fiktif, maksudnya bukan kejadian nyata.

Bahasa

Penggunaan sinomin pada cerita dengan emosi yang kuat dan variasi kata yang cukup menonjol. Bahasa yang digunakan sangat beragam/variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).

Unsur-unsur Intrinsik Cerita Fantasi

Unsur intrinsik cerita fantasi terbagi menjadi 6 bagian, yaitu Tema, Alur, Tokoh dan Penokohan, Latar, Sudut Pandang, dan Amanat. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun suatu karya sastra di dalam karya sastra itu sendiri.

Tema, yaitu ide yang paling mendasar yang menjadi acuan untuk mengembangkan suatu cerita.

Alur, yaitu jalan atau alur cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang tersusun dan saling berkaitan satu sama lain.

Tokoh dan penokohan, yaitu karekter dari pemeran atau pelaku didalam suatu cerita.

Latar, yaitu tempat, waktu, serta suasana yang menjadi latar belakang suatu cerita.

Sudut pandang, yaitu posisi pengarang dalam membawakan suatu cerita.

Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh pegarang sebuah cerita didalam cerita dan penokohan.

 

Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fantasi

Terdapat 6 ciri-ciri kebahasaan dalam cerita fantasi, yaitu

1. penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan.  (contoh: aku, mereka, dia, dikau, engkau, Quen, Angel Biru).

2. penggunaan kata yang mencerap panca indera dalam diskripsi latar (tempat, waktu, dan suasana), contohnya dalam beberapa teks berikut.

a. Latar tempat

Tiga pohon berjajar rapih berdiri dengan kokoh. Sayap-sayap burung yang mulai mengepak, menggoyangkan daun-daun dalam dahan. Hembusan angin yang tak biasa. Mengemparkan kota Zaitun di sore ini.

b. Latar suasana

Air mata pun jatuh di pipi Pangeran Xin. Sepucuk surat dari Sang Nenek  menjadi saksi kepiluannya. Tawa canda pangeran sirna.

c. Latar Waktu

Pagi hari seperti biasa para agent mempersiapkan diri. Matahari bersinar terang membawa hawa semangat. Kokok jago bersautan menyambut hari telah datang.

3. Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus.

Contoh: Monster itu bekaki empat. Langkah seribunya penuh dengan keberanian.  Semakin mendekat semakin melawan.

4. Kata sambung penanda urutan waktu

Kata sambung urutan waktu itu, sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba, ketika, sebelum, dan sebagainya. Penggunaan kata sambung uruan waktu untuk menandakan datangnya tokoh lain atau perubahan latar, baik latar suasana, waktu, dan tempat.

Contoh:

1. Sebelum Alien itu datang langit mendung

2. Tiga tahun yang lalu, gunung itu memuntahkan lahar dingin

3. Akhirnya, Raja Zahab berkuasa kembali di kerajaan Saturnus.

 

5. Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan.

Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakan cerita  (memulai masalah).

Contoh:

1. Tiba-tiba pesawat tempur melepaskan tembakan petamanya.

2. Ditengah pesta datanglah pereman-pereman itu.

3. Tanpa ku duga, Cermin Ajaib berpindah tempat.

4. Penggunaan dialog/kalimat langsung dalam cerita.

Contoh: “Berlarilah Natakoo! Monster itu mengejarmu.” teriak ninja Kusuke dengan kecemasan. Natakoo pun berlari sekuat tenaganya.

 

Langkah-Langkah Menyusun Cerita Fantasi

Cerita fantasi dapat disusun dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

1. Memilih topik atau menjadi dasar penceritaan, yaitu menentukan ide awal.

2. Mengumpulkan materi sebagai bahan uraian dengan melakukan riset.

3. Menentukan pola pengembangan bahan uraian. Pengarang dapat melakukan pembuatan detail-detail ide awal cerita.

4. Menyusun kerangka paragraf berupa gagasan dan gagasan penjelas lainnya.

5. Mengembangkan kerangka paragraf menjadi kalimat yang padu sehingga tersusun sebuah cerita.

 

Contoh Teks Cerita Fantasi

KEKUATAN EKOR BIRU NAGATA

Oleh Ugi Agustono

 

Kekuatan Ekor Biru Nagata

Seluruh Pasukan Nagata sudah siap hari itu. Nagata membagi tugas kepada seluruh panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana Modo tampak gagah dengan keyakinan di dalam hati, mempertahankan milik mereka. Hari itu, sejarah besar Tana Modo akan terukir di hati seluruh binatang. Mereka akan berjuang hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta.

 Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak keluar dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Bagata dan seluruh panglima memberi isyarat untuk tidak panik.

 Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susul-menyusul bagai air. Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut wajah meeka penuh dengan angkara murka dan kesombongan, disertai lolongan panjang saling bersahutan di bawah air hujan. Mereka tidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap tenang menunggu aba-aba dari Nagata.

 “Serbuuuu…!” teriak Nagata sambung-menyambung dengan seluruh panglima.

 Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan

 lemparan bola api. Paukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh dari pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang. Mereka tertawa mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai tubuh mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang terbang menuju arah mereka.

 “Hai …! Taka da gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala dengan sorot mata penuh amarah.

 Binatang-binatang tidak putus asa, Namun, pasukan serigala dalam jumlah dua kali lipat bahkan lebih dari pasukan binatang, mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-binatang yang mengepung. Binatangbinantang yang pantang menyerah juga tidak takut dengan gertakan para serigala.

 “Gunakan kekuatan ekormu, Nagata!” bisik Dewi Kabut di telinga Nagata.

 Nagata sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang padam, Nagata segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh pasukan.

 Tiba-tiba, Nagat, pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat menyeret ekor birunya, Mendadak ekor Nagata mengeluarkan api besar. Nagata mengibaskan api pada ekornya yang keras, membentuk lingkaran sesuai tanda yang dibuat oleh semut, rayap, dan para tikus. Lalu, ia melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam api panas. Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan Si Ekor Biru. Teriakan panic dan kesakitan terdengar dari serigala-serigala yang terbakar. Nagata tidak memberi ampun kepada para serigala licik itu.

 Selesai pertempuran, Nagata segera menuju ke atas bukit, bergabung sengan seluruh panglima. Levo, Goros, lamia, Sikka, dan Mora memandang Nagata dengan haru dan tersenyum mengisyaratkan hormat dan bahagia.

                                                                              Ugi Agustono The Little Dragon

 

Contoh Cerita Fantsi yang lain

Berlian Tiga Warna

Oleh Fanisa Miftah Riani

 

 Anika menemukan tiga kotak berwarna ungu, biru, dan kuning di kamar ibunya. Kata ibunya jika ada tiga sahabat yang menyukai warna seperti pada kotak itu akan mendapatkan petualangan indah dan sekaligus mendapatkan berlian itu. Tapi waktu yang diberikan untuk berpetualang hanya satu jam. Anika menyukai warna ungu. Tamika, teman dekat Anika, menyukai warna biru. Dan Chika menyukai warna kuning. “Saya ingin mencoba petualangan indah itu Bu. Saya punya sahabat yang menyukai warna itu,” Anika meyakinkan ibunya. Dengan kesepakatan ketiga sahabat itu berkumpul di rumah Anika.

Minggu pukul 6 mereka semua masuk ke kamar Anika yang serba Biru. Di kamar Anika serasa ada di langit. “Ayo kita buka kotak masing-masing sesuai dengan warna kesukaan. Sekarang kita buka satu… dua… tiga!!!” “WAWWWWW,” lima detik kemudian mereka terlempar di gerbang

sebuah kerajaan. Mereka terkejut karena di hadapannya berdiri seorang ratu yang seluruh tubuhnya dihiasi berlian.

 “Selamat datang di negeri kami, peramal kerajaan mengatakan bahwa akan datang tiga anak yang akan menyelamatkan putri kami. Saya mempunyai anak yang bernama Candy. Ia tertidur sejak dua tahun yang lalu dikarenakan ia memakai tiga kalung berlian sekaligus,” Setetes air mata pun jatuh dari wajah Sang Ratu. “Tolong selamatkan puteriku,” “Ta…ta…tapi…” Cika dan Tamika memprotes bersamaan karena mereka berdua membayangkan akan bersenang-senang dalam petualangannya. “Cika, Tamika ayo kita tolong Puteri, mereka sedang menghadapi masalah,” Anika mantap menjawab sambil menarik dengan paksa kedua tangan sahabatnya yang masih ragu.

“Itu puteri Candy,” Anika berlari menuju puteri tempat tidur Candy. Dengan ragu Tamika dan Cika ikut mendekat. “Ayo kita ambil sesuai warna!” Anika menjelaskan. “Baik!” Jawab

Tamika dan Cika serempak. Setelah itu… “Hoooaaii…” Putri Candy menguap. Pelan-pelan matanya terbuka.“Oh! Terima kasih ! Terima kasih ! Sebagai hadiahnya ambil ini!” Ratu memeluk ketiga gadis itu lalu memberikan tas yang lumayan besar. “Terimalah ini sebagai sebagai ungkapan terima kasih kami,” Ratu berucap penuh haru. Dengan cepat Tamika dan Chika menyahut tas yang diberikan Ratu. Tapi mereka berdua tidak kuat mengangkat tas besar itu.

“Waktu kita tinggal 15 menit lagi kita harus segera pergi,” Anika berrteriak. “Tapi tas berisi berlian ini tidak bisa kita bawa,” kata Tamika dan Chika hampir bersamaan. “Tinggalkan saja tas itu yang penting kita harus keluar dari kerajaan ini,” tegas Anita. Anika menarik kedua tangan sahabatnya untuk menyatukan ketiga kotak berlian tiga warna. Dan buuumm…! Mereka terlempar kembali ke atas tempat tidur Anika. “Gagal total petualangan kita karena kita meninggalkan satu tas besar isi berlian itu,” Tamika berteriak ke arah Anika.

 “Kamu menyia-nyiakan rejeki yang ada di depan kita,” Chika menimpali dengan keras. Anika dengan tenang memegang kedua tangan sahabatnya. “Kita tidak gagal dan kita tidak sia-sia. Kita telah berhasil menolong orang dan menyelamatkan diri kita sendiri. Untuk apa setumpuk berlian tapi riwayat kita tamat?” Anika menggenggam erat tangan sahabatnya. Tamika dan Chika menyambut erat genggaman tangan Anika. Ketiga sahabat itu saling merangkul.


Tuesday, August 25, 2020

Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi

 


Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi

A. Mengidentifikasi Unsur Cerita Fantasi

 

Narasi merupakan cerita fiksi yang berisi perkembangan kejadian/peristiwa. Rangkaian peristiwa dalam cerita disebut alur.

Rangkaian peristiwa dalam cerita digerakkan dengan hukum sebab-akibat. Cerita berkembang dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan di mana kejadian terjadi), timbulnya pertentangan, dan penyelesaian/akhir cerita.

Cerita fantasi adalah cerita fiksi bergenre fantasi “dunia imajinatif yang diciptakan penulis”, yang pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin dapat dijadikan biasa. Tokoh dan latar diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata, tema fantasi ialah majik, sipernatural atau futuristi

Ciri-Ciri Cerita Fantasi

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri cerita fantasi, terdiri dari:

1.    Memiliki ide cerita yang tidak dibatasi oleh realita atau kenyataan dunia (bersifat fiksi).

2.    Didalam cerita terdapat keanehan seperti sihir, makhluk ajaib, maupun sesuatu yang misterius.

3.    Penggunaan latar dapat menembus ruang dan waktu.

4.    Tokoh yang memiliki keunikan tersendiri seperti memiliki kekuatan super untuk menyelamatkan dunia.

5.    Karena cerita fantasi menggunakan khayalan maka cerita ini termasuk dalam kategori contoh cerita fiksi.

 

 Struktur Teks Cerita Fantasi

Pada umumnya struktur teks fantasi hampir sama dengan struktur teks narasi yaitu terdiri dari orientasi, konflik, resolusi dan ending.

Adapun penjelasan dari masing masing struktur teks fantasi adalah sebagai berikut:

a. Orientasi : Pengenalan atau orientasi merupakan sebuah bagian dimana pengarang memberikan pengenalan tentang penokohan, tema, dan sedikit alur cerita kepada pembacanya.

b. Konflik : Konflik sendiri merupakan bagian dimana terjadi permasalahan dimulai dari awal permasalahan hingga menuju ke puncak permasalahan.

c. Resolusi : Resolusi merupakan penyelesaian dari permasalahan atau konflik yang tejadi. Resolusi sendiri merupakan bagian penentu yang akan mengarah pada ending.

d. Ending : Ending merupakan penutup cerita fantasi. Ending sendiri dapat dibedakan menjadi dua yakni happy ending dimana tokoh utama menang dan hidup bahagia. Dan yang lain adalah sad ending dimana tokoh utama tewas setelah mencapai tujuan dan sebagainya.

 

B. Menceritakan Kembali Isi Cerita Fantasi yang Dibaca/Didengar

Dalam rangka menceritakan kembali isi cerita fantasi dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti:

a. Urutkan kejadian yang dialami tokoh pada cerita fantasi.

b. Siapa tokoh dan bagaimana watak tokoh yang ada pada cerita?

c. Pesan apa yang akan disampaikan pengarang melalui ceritanya?

d. Kejadian mana yang mungkin terjadi di dunia nyata dan mana yang tidak mungkin terjadi dalam dunia nyata?

 

C. Menelaah Struktur dan Bahasa Cerita Fantasi

Struktur Cerita Fantasi dapat ditelaah melalui tiga kegiatan yaitu;

1.    Orientasi, pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik.

2.    Komplikasi, berisi hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu memuncak.

3.    Resolusi, berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi.

Sedangkan ciri kebahasaan pada Cerita Fantasi antara lain:

a. Penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan (aku, mereka, dia, Erza, Doni)

b. Penggunaan kata yang mencerap pancaindra untuk deskripsi latar (tempat, waktu, suasana)

c. Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus.

d. Kata sambung penanda urutan waktu.

e. Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakkan cerita (memulai masalah)

f . Penggunaan dialog/ kalimat langsung dalam cerita.

 

D. Menyajikan Cerita Fantasi

Hal-hal yang harus diperhatikan apabila akan menyajikan cerita fantasi:

1.    Merencanakan cerita.

2.    Penggalian ide cerita fantasi dari membaca.

3.    Membuat rangkaian peristiwa.

4.    Mengembangkan cerita fantasi.

E. Contoh Cerita Fantasi

Kotaku Yang Malang

Namaku Sasha. Setiap hari aku berangkat sekolah dengan menaiki mobil yang pintu dan jendelanya ditutup rapat. Orang lain pun juga sama sepertiku. Sekarang sudah jarang sekali orang berjalan kaki bila ingin bepergian. Hanya ada beberapa orang saja yang berjalan kaki, yaitu orang yang kurang mampu. Mengapa mereka semua bertingkah seperti ini? Tidak seperti Dulu yang menaiki apa saja dengan ruang, berjalan kaki dengan sedang. Semua ini ulah manusia yang tidak memperhatikan atau mempedulikan lingkungan sekitar. Sampah plastik berserakan, kaleng-kaleng bekas, makanan sisa dan semua sampah kecil maupun besar, semuanya ada di jalan yang biasa mamusia pakai.

“Ckiit..” mobilku sudah berhenti di depan gerbang sekolahku. “Sudah sampai nak” kata ayah, aku mengangguk lalu bilang “terimakasih ayah, jangan lupa ya kalo keluar mobil pake masker, jaket dan kacamata biar ayah nggak sakit” jelasku. Ayah tersenyum, lalu aku melambaikan tangan dan langsung menuju ke dalam sekolah.

Saat aku masuk ke dalam kelas, hanya ada 12 orang anak termasuk aku. Banyak sekali anak-anak yang telah meninggal ada 8 orang anak, yang jatuh sakit ada 19 orang anak dan yang keluar sekolah ada 5 orang anak.

“Hai Lili” kataku kepada teman sebangkuku. Dia terlihat pucat dan sering batuk-batuk. “Kamu sakit?” tanyaku cemas. Dia tidak menjawab.

 

Besoknya saat aku masuk kelas Lili tidak ada. Lalu aku menanyakan keberadaan Lili kepada Akia. Sungguh sedih mendengar kabar dari Akia bahwa Lili sekarang dirawat di rumah sakit ditempatkan di ICU, dia sekarat. Aku langsung menangis tak henti-henti.

Andaikan seperti 10 tahun kebelakang, kota ini begitu bersih, indah, udaranya sejuk, dan lebih banyak orang yang berjalan kaki. “Kita doakan saja semoga Lili baik-baik saja” jelas Akia sambil menenangkanku.

Pulangnya saat aku sampai rummah. Ibu langsung memelukku dan berkata Lili telah tiara. Aku langsung menangis, ibu menenangkanku. “Kita melayat yuk sayang” jelas ibu sambil membelaiku. Aku mengangguk. Lalu kami pergi menggunakan mobil satu lagi.

Mulamya kami pergi ke rumah sakit yang ditempati Lili. Tapi jelas perawat jeazahnya sudah dibawa ke rumahnya. Lalu kami pun pergi ke rumahnya. Setelah sampai aku langsung keluar dari mobil tanpa menggunakan masker. Aku sudah tak peduli. Saat aku masuk ke rumahnya aku langsung menemui jenazahnya dan memeluknya sembari mengatakan “Semoga kau baik-baik saja di sana” tangisku semakin deras. Mama yang sedang menenangkan ibunya Lili pun saat melihatku ikut menangis. “Jangan lupakan aku sobat”. Setelah aku mengucapkan itu aku melihat sosok perempuan yang anggun dan cantik, wajahnya bersinar layaknya sinar bulan. Lulu gadis itu mengucapkan “aku tidak akan pernah melupakammuSa, terimakasih untuk segalanya”. Tangisku menjadi deras sekali. Aku yakin Lili bahagia di sana.

 

 

Pewaris Terakhir

 Aku memandangi senjataku yang sudah berlumur darah, Ini semua salah mereka.. Siapa yang suruh menyerang dan memburuku.

 Mentari semakin bersembunyi dibalik gusarnya kekacauan kerajaan. Takdirku bagai tertulis di lembar usang, terlupakan dan juga dicari disaat yang bersamaan, kutarik rambut panjangku ke belakang telinga dan mulai melangkah melalui sekumpulan mayat tentara berbaju besi yang tamak akan kenaikan pangkat. Bodoh… Mereka hanya memikirkan hasil tanpa peduli prosesnya, padahal jelas-jelas Akulah Sang Pewaris Terakhir dari kerjaan yang penuh kutukan itu. Pewaris dari Pedang yang akan memakan sisi manusiamu jika kau lengah, Pewaris dari mahkota berkarat yang diperebutkan begitu keras.

Muncul lagi seseorang di hadapanku, kembali kutarik pedang yang adalah musuh sekaligus kawanku, Lelaki itu tersenyum kecil, dia adalah salah satu orang yang ikut serta dalam perebutan Takhta.

 

Mata hitamnya memandangiku tajam “Tidak apa-apa jika kau tidak ingin, tapi… kenapa kau juga menarik pedang untukku?” ujarnya, Aku menatapnya siaga.

“Aku… Tidak peduli dengan siapapun, aku hanya ingin hidup” sahutku.

“Bohong” ia menyahut tanpa ragu “kau juga ingin ditemukan” lanjutnya, Aku terdiam sesaat tanpa melonggarkan pertahananku.

Ia maju berberapa langkah dan mengusap darah di wajahku “Aku menemukanmu” ujarnya lagi sambil tersenyum.

“Kenapa? Kenapa? semuanya seperti ini? Padahal Papa bilang semuanya akan baik-baik saja Jika aku tidak tidur terlalu malam, dan Mama bilang semuanya akan berakhir bahagia jika Aku menjadi anak baik, tapi kenapa? Mereka meninggalkanku dengan beban begitu besar.. Aku tidak ingin menjadi Raja, aku tidak menginginkan Mahkota ataupun kekuasaan, aku hanya ingin rakyatku bahagia” Aku sudah tidak tahan lagi, Lelaki tadi memelukku, dialah Tunanganku ketika situasi masih baik-baik saja, Dan saat itu juga darah mengucur dari perutnya yang sudah berlubang.

“Tapi Akulah sang Pewarias terakhir” Aku masih berada dalam dekapannya yang penuh darah atas senjataku “Akulah orang yang akan menguasai semuanya, bukan dirimu, bukan Paman ataupun musuh kita… Hanya Aku… Aku seorang” lanjutku.

Ia memelukku semakin erat, kurasakan bahuku basah akan sesuatu yang hangat.

“tidak apa-apa.. Aku sudah menemukanmu, karena itu… Jangan sembunyi lagi, MyLady” ujarnya dan tubuhnya gontai kehilangan nyawa, Kutelentangkan jasadnya dan kututup dengan jaket yang biasa kupakai.

Aku Bukan Patung

Awalnya gelap, tapi tiba-tiba… cahaya mentari menyilaukan. Sangat menyilaukan, tapi kenapa aku tidak bisa menutup mataku? Ya Tuhan, apa yang terjadi padaku? Tubuhku, oh tubuhku tidak bisa bergerak. Kenapa tubuhku membeku seperti ini? Kenapa ini Tuhan? Air, ikan koi, bunga teratai merah muda? Aku dikelilingi mereka. Aku berada di tengah-tengah… kolam? Kenapa aku bisa berada di tengah kolam ini, Tuhan?

Burung pipit kecil hinggap di bahuku, meloncat, lalu pergi. Hei burung pipit kecil, tolong aku, aku tidak bisa bergerak. Hei, jangan pergi.. ya Tuhan, bagaimana ini? Apakah suaraku tidak terdengar? Siapapun, aku mohon tolong aku!

Sepanjang hari, orang-orang yang lewat menyebutku tampan. Ah, benarkah. Aku bahkan tidak menyadarinya. Aku terdiam lagi, mendengarkan gemericik pancuran air kolam, mengamati bunga teratai merah muda yang perlahan mekar, meninggalkan masa kuncupnya. Bunga mawar merah muda, bunga lily, anyelir, bunga kertas di tepi kolam juga ikut mekar. Rumput yang hijau berembun dan pohon-pohon rindang yang meneteskan embun di ujung-ujung daunnya terlihat segar. Indah sekali mereka, aku baru menyadarinya. Embun itu menguap sekarang.

Gemericik pancuran kolam, ikan koi yang tenang, bunga teratai merah muda kuncup dan mekar. Aku menikmati semuanya. Berulang-ulang. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Haruskah aku terperangkap di sini selamanya? Begini selamanya di tengah-tengah kolam?

Lalu, entah kenapa kali ini pandanganku tertuju pada sosok gadis cantik berbaju krem lembut. Ia berjalan perlahan. Rambut lurus hitam terurai, bola mata coklat indah, bulu mata lentik, bibir merekah, kulit putih langsat berjalan perlahan, ke arahku. Ah tidak, ia berjalan lalu duduk di kursi tepat di depanku. Ia mengeluarkan buku dari tas tangan kecil putihnya dan membuka perlahan buku itu.

Lalu, bola matanya bergerak ke kanan dan ke kiri dengan lincah. Tapi, tiba-tiba matanya memandang padaku, melihatku agak lama, dan kemudian berjalan ke arahku. Apakah dia bisa mendengarku? “Patung ini bagus sekali, terlihat tampan.” Ia lalu mengambil sesuatu di tas putihnya. Sebuah ponsel. Ia lalu mengambil gambarku dengan ponsel itu dan kemudian tersenyum. Oh, Tuhan.

Sementara ia di dekatku, ingin sekali aku memetik dan memberikan setangkai mawar merah muda yang ada di pinggir kolam ini padanya. Ah, tidak, menyapanya saja, itu sudah cukup bagiku. Tapi apa daya, aku tidak bisa bergerak. Tubuhku beku. Bibirku bisu. Aku hanya sebuah patung tembaga di tengah-tengah kolam ikan koi kecil. Satu-satunya yang bisa kulakukan adalah melihatnya, melihatnya, dan… melihatnya pergi.

Gadis itu pergi, gadis itu pergi. Oh, Tuhan, betapa menyedihkannya aku. Aku tidak bisa apa-apa. Aku hanya patung, tidak bisa bergerak, berjalan, ataupun berlari. Bicara pun aku tak bisa. Menutup mataku karena mentari yang menyilaukan pun aku tak bisa. Kenapa aku hanya sebuah patung? Patung yang indah, tampan, tapi tidak berguna. Kenapa? kenapa aku hanya sebuah patung? Kenapa? Kenapaaaa?

Perlahan, aku membuka mataku. Terasa berat. Kukedipkan mataku, berkali-kali. Kuraba wajahku, masih lengkap dan tidak keras. Hanya tulang hidungku yang keras. Kugerakkan kepalaku, ke kanan dan ke kiri, jari tanganku, lenganku, kakiku, semuanya, dan yang terakhir adalah badanku.

Oh, aku masih berbaring di atas kasur empukku dan selimut hangat. Ternyata hanya mimpi. Aku sedikit lega. Tuhan, aku bukan patung, aku bukan patung, dan jangan jadikan aku patung. Aku adalah manusia. Aku janji akan mearaih tujuanku, cita-citaku, hidupku. Aku tidak akan malas. Aku tidak akan menyia-nyiakannya. Aku tidak akan membiarkannya pergi. Sekarang.

Demikian, Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 : Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi, semoga bermanfaat.


Monday, July 13, 2020

BAB I BERITA SEPUTAR INDONESIA

Teks Berita

Materi Teks Berita Bahasa Indonesia
Kelas VIII SMP




Teks berita yaitu teks yang melaporkan kejadian, peristiwa atau informasi mengenai sesuatu yang telah atau sedang terjadi yang bersifat aktual (hangat dibicarakan khalayak). Teks berita biasanya disiarkan melalui media elektronik seperti televise, radio, dan situs internet, atau media cetak seperti Koran dan majalah. Mari kita simak ciri-ciri Teks berita dalam Materi Teks Berita Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP sebagai berikut.

Ciri-ciri
1. Menarik
2. Terkini (aktual)
3. Dapat dipercaya (faktual)
4. Diterima oleh masyarakat
5. Jelas
6. Kalimatnya sederhana
7. Segera disampaikan

A. STRUKTUR TEKS BERITA
Teks berita terdiri dari tiga struktur yang saling berkaitan , yaitu meliputi:
1. Orientasi berita merupakan awal atau pembukaan tentang hal (peristiwa atau kejadian) yang akan diberitakan. Pada bagian ini berisi penjelasan secara singkat mengenai informasi yang akan diberitakan.
2. Peristiwa merupakan bagian inti dari berita. Pada bagian ini berita dinarasikan dengan sedemikian rupa yakni dijelaskan tentang jalannya kejadian dari awal sampai akhir sehingga tersaji beberapa fakta asli yang dimunculkan di dalam teks berita.
3. Sumber berita merupakan bagian teks berita yang berisi mengenai asal di dapatannya informasi yang diberitakan. Sumber berita biasanya terletak di akhir teks berita, tapi tidak jarang pula ia bisa terletak di dalam berita itu sendiri.
Unsur Kebahasaan Teks Berita
Dalam proses penggalian atau penyajian berita berpedoman pada rumus 5W + 1H (What, where, when, who, why, dan how). Rumus 5W + 1H dalam bahasa Indonesia dapat di singkat AdiKSiMBa. Berikut ini penjelasannya satu per satu:
Berikut penjelasannya satu per satu:
1. What : apa peristiwa yang diinformasikan
2. Where : dimana peristiwa itu terjadi
3. When : kapan peristiwa tersebut terjadi
4. Who : siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut
5. Why : mengapa hal tersebut bisa terjadi
6. How : bagaimana peristiwa itu terjadi
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas yang kemudian dikemas menjadi berita. Teks berita yang baik memuat Judul merupakan kata kunci yang mewakili keseluruhan berita. Pada judul biasanya memuat tentang apa kejadian yang di bahas atau disampaikan. Teras berita, yaitu bagian yang sangat penting dari berita. Dalam teras berita terangkum inti dari keseluruhan isi berita. Ditulis untuk menarik pembaca melihat lebih lanjut isi berita. Tubuh berita, merupakan inti dari teks berita. Tubuh berita merupakan kelanjutan isi berita yang dapat memberitahukan lebih rinci tentang keseluruhan peristiwa yang diberitakan.

B. UNSUR KAIDAH TEKS BERITA
Kaidah kebahasaan merupakan kaidah atau ketentuan bagaimana suatu teks di bangun. Dengan adanya kaidah kebahasaan inilah kita dapat membedakan apakah suatu teks itu termasuk ke dalam teks berita atau bukan. Ciri atau kaidah kebahasaan teks berita adalah sebagai berikut:
1. Adanya keterangan
Keterangan dalam teks berita berfungsi untuk menjelaskan lebih lanjut kalimat-kalimat dalam teks berita. Keterangan ini diperlukan agar pembaca berita dapat memahami berita dengan benar.
2. Verba Transitif
Kata kerja yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. Verba transitif adalah verba yang memerlukan dua nomina, satu sebagai subjek, dan satu lagi sebagai objek dalam suatu kalimat aktif. Objek dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif. Contoh verba transitif yaitu memulai, menuduh, menabrak.
3. Verba Pewarta
Verba pewarta adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan suatu percakapan. Verba pewarta ini menjadi salah satu ciri kebahasaan yang ada dalam teks berita,
Contoh teks berita


       Buka lebih banyak klik di sini

Wednesday, July 8, 2020

TEKS DESKRIPSI


Pengertian Teks Deskripsi
Teks deskripsi adalah sebuah teks atau paragraph yang berisi tentang suatu gambaran atau lukisan dari sebuah benda yang sedang diceritakan dalam bentuk tulisan. Paragraph itu sendiri merupakan kumpulan dari beberapa rangkaian kalimat. Jadi paragraph deskripsi merupakan sebuah rangkaian kalimat yang menceritakan tentang sifat dari benda yang sedang diceritakan, paragraph tersebut dapat menggambarkan dari benda tersebut sehingga mambuat pembacanya seolah olah melihat secara langsung benda yang diceritakan tersebut.

Tujuan Teks Deskripsi
Tujuan teks deskripsi adalah supaya orang yang membacanya dapat seolah olah melihat sendiri benda yang diceritakan tersebut. Dalam paragraph deskriptif itu sendiri memakai pola yang subjektif namun hal ini jika si penulis paragraph tersebut menambahkan opini atau kesan pada sebuah objek yang telah sedang dijelaskan tersebut.

Ciri-Ciri Teks Deskripsi
Ciri-ciri yang sangat jelas diteks deskripsi ini tentunya akan sangat mudah membedakan teks ini dengan teks lainnya, berikut ini ciri-cirinya, terdiri dari:
1.   Peragraf desskripsi menggambarkan sesuatu.
2.   Paragraf yang digambarkan dijelaskan secara sangat jelas dan rinci serta melibatkan kesan indera.
3.   Ketika pembaca membaca teks deskripsi seolah-olah merasakan langsung apa yang sedang dibahas di dalam teks.
4.   Teks deskripsi menjelaskan ciri-ciri fisik objek, seperti bentuk, ukuran, warna atau ciri-ciri psikis/keadaan suatu objek dengan rinci.

Struktur Teks Deskripsi
Adapun Struktur /susunan teks deskripsi sehingga menjadi satu keutuhan. yaitu :
  Identifikasi: penentu identitas seseorang, benda, dan sebagainya.
  Klasifikasi, penyusunan ber-sistem dalam kelompok menurut kaidah atau standar yang telah ditetapkan.
  Deskripsi bagian: bagian teks yang berisi tentang gambaran-gambaran bagian didalam teks tersebut.

Jenis Teks Deskripsi
Teks deskripsi sendiri dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
     Teks paragraf deskripsi subjektif : suatu paragraf deskripsi yang penggambaran objek nya menurut kesan yang dimiliki oleh penulis teks.
     Teks paragraf spatial: dalam teks ini objek yang digambarkan hanya berupa tempat, benda, ruang dan lainnya.
     Teks paragraf objektif: teks ini objek digambarkan apa adanya menurut keadaan objek yang sebenarnya tanpa penambahan opini dari penulis itu sendiri.

Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi
Berikut ini adalah kaidah kebahasaan teks deskripsi :
1. Menggunakan kata benda sesuai topik yang dideskripsikan. Seperti: sekolah, rumah, guruku, teman saya, dll.
2. Menggunakan frasa yang mengandung kata benda. Contohnya yaitu beliau adalah seorang kepala sekolah yang rendah hati, dll.
3. Mengandung kata sifat yang bersifat menggambarkan. Seperti: satu siswa rajin, dua kaos kaki putih, dll.
4. Mengandung kata kerja Transitif untuk memberikan informasi subjek. Seperti: siswa itu mengenakan seragam putih biru, dll.
5. Mengandung kata kerja (perasaan, pendapat) dengan tujuan mengungkapkan pandangan pribadi penulis mengenai subjek. Seperti: saya pikir itu adalah kucing cerdas, saya yakin buku itu murah, dll.
6. Mengandung kata keterangan untuk memberikan informasi tambahan mengenai objek. Seperti: dengan cepat, di rumah, di kantin, dll.
7. Mengandung bahasa kiasan berupa perumpamaan atau metafora. Seperti: kulitnya lembut seperti benang sutra, dll.

Langkah Membuat Teks Deskripsi
Berikut ini terdapat beberapa langkah membuat teks deskripsi, terdiri atas:
1. Menentukan atau memilih tema atau topik karangan
Menentukan atau memilih tema atau topik karangan
Langkah paling awal dalam membuat suatu karangan adalah menentukan tema atau topik karangan. Tema diartikan pokok pikiran, sedangkan topik adalah pokok pembicaraan.
Apabila dilihat dari sudut sebuah karangan yang telah selesai tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Dalam kenyataannya untuk menulis suautu karangan, penulis harus memilih suatu topik atau pokok pembicaraan.
Dengan demikian, pada waktu menyusun sebuah tema untuk untuk sebuah karangan ada dua unsur yang paling dasar yaitu topik atau pokok pembicaraan dan tujuan yang hendak dicapai melalui topik tersebut.
Bagi pengarang pemula, penentuan topik tulisan merupakan sesuatu yang agak sulit dilakukan. Dalam menetapkan topik penulis harus menguasai betul kira-kira permasalahan apa yang akan ditulis. Jadi, agar topik benar-benar terwujud pilihlah topik yang benar-benar menarik perhatian.

2. Menetapkan tujuan
Setiap kegiatan yang dilakukan tentu memiliki tujuan. Demikian halnya dengan mengarang/menulis. Menetapkan tujuan tulisan adalah penting sebelum menulis. Karena tujuan sangat berpengaruh dalam menetapkan bentuk, panjang, sifat dan cara penyajian tulisan.
Tujuan tulisan harus jelas.  Suatu tulisan yang tidak dilandasi dengan tujuan yang jelas dan mungkin hanya mewujudkan tulisan yang buruk atau tidak dapat dipahami oleh pembaca. Jadi penetapan tujuan itu sangat membantu penulis dalam mengembangkan tulisannya dan dapat memberikan arah kepada penulis.
Dengan menetapkan tujuan yang jelas akan membantu penulis memperoleh gambaran tentang persoalan yang akan ditulisnya dan membangkitkan semangat penulis untuk merangkaikan kata-kata yang lebih jelas dan terarah.

3. Mengumpulkan informasi/bahan
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perlu mencari bahan berupa keterangan-keterangan yang berhubungan dengan topik tersebut.
Kegiatan mengumpulkan bahan dapat dilakukan dengan cara observasi atau mengadakan pengamatan terhadap satu proses atau keinginan sesuatu yang diperlukan dan akan dijadikan sumber penulisan.

4. Membuat kerangka tulisan
Kerangka tulisan adalah garis besar cerita yang akan dituangkan pada sebuah tulisan. Sebelum menulis, seorang penulis perlu menetapkan kerangka tulisan. Kerangka tulisan merupakan pedoman atau acuan penulis tentang hal-hal apa saja yang akan ditulis, sehingga dengan menggunakan kerangka tulisan alur cerita yang akan ditulis semakin jelas dan terarah.
Jarang seseorang dalam menuangkan isi pikirannya sekaligus secara teratur terperinci dan sempurna tanpa sebuah kerangka tulisan. Hal ini sesuai dengan pendapat Gorys Keraf (1994:132) bahwa; “ Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap.”

5. Mengembangkan kerangka karangan
Setelah kerangka karangan disusun, maka tahap selanjutnya adalah mengembangkannya menjadi sebuah tulisan yang utuh. Pengembangan kerangka karangan dilakukan satu persatu.
Dalam penulisan atau pengembangan kerangka karangan ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dan unsur-unsur tersebut merupakan penilaian baik tidaknya hasil karangan yang dibuat.
Unsur-unsur tersebut adalah isi gagasan yang dikemukakan, organisasi isi (urutan peristiwa), tata bahasa, pilihan struktur dan kosakata serta penggunaan ejaan yang tepat.

Contoh Teks Deskripsi
      Contoh Teks Deskripsi Beserta Strukturnya
1. Pantun Indonesia

Identifikasi
Pantun terdiri atas dua bagian, yaitu sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya: misalnya “air, hujan, dan hulu”, dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan pantun tersebut.

Klasifikasi Definisi
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang dikenal luas di Nusantara. Pantun berasal dari kata pantun dalam bahasa Minangkabau yang berarti “petuntun”. Dalam bahasa Jawa dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca:uppasa).
Pantun biasanya terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan, tetapi sekarang dijumpai juga pantun tulis.


Deskripsi Bagian

Bentuk Pantun
Sampiran
Ke hulu membuat pagar
Jangan terpotong batang durian
Isi
Cari guru tempat belajar
Supaya jangan sesal kemudian.

Sampiran terutama digunakan untuk menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun. Dalam hal kata “pagar: dan “belajar” rima dan irama yang terkait, demikian juga “durian” dan “kemudian”, sehingga larik-larik dalam bait itu membentuk persajakan a-b-a-b.

2. Tari Saman

Identifikasi
Tari Saman adalah salah satu tarian daerah Aceh yang paling terkenal saat ini. Tarian ini berasal dari dataran tinggi Gayo. Syair saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Aceh. Pada masa lalu, Tari Saman biasanya ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat dan masyarakat Aceh. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad. Pada kenyataannya nama “Saman” diperoleh dari salah satu ulama besar Aceh, Syech Saman.

Klasifikasi
Tari Saman biasanya ditampilkan menggunakan iringan alat musik, berupa gendang dan menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech.

Deskripsi Bagian
Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian ini dilakukan secara berkelompok, sambil bernyanyi dengan posisi duduk berlutut dan berbanjar/bersaf tanpa menggunakan alat musik pengiring.
Karena kedinamisan geraknya, tarian ini banyak dibawak/ditarikan oleh kaum pria, tetapi perkembangan sekarang tarian ini sudah banyak ditarikan oleh penari wanita maupun campuran antara penari pria dan penari wanita. Tarian ini ditarikan kurang lebih 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.

3. Danau Toba
Danau Toba adalah danau terluas di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer serta kedalaman terjauh kira-kira 400 meter yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia Di tengah Danau Toba terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir yang berada pada ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut. Dan di tengah Pulau Samosir ini masih ada lagi dua danau indah yang diberi nama Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang.
 Diperkirakan Danau Toba terjadi saat letusan gunung berapi super (Gunung Toba) sekitar 73.000-75.000 yang lalu. Kira-kira 2.800 km kubik bahan-bahan vulkanik dimuntahkan gunung tersebut saat meletus, dan debu vulkanik yang ditiup angin menyebar ke separuh wilayah bumi.
Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 kilometer di atas permukaan laut. Menurut perkiraan, letusan gunung berapi super tersebut menyebabkan kematian massal dan menyebabkan kepunahan pada beberapa spesies mahluk hidup.
Letusan Gunung Toba mempengaruhi peradaban dunia. Diperkirakan, letusan maha dahsyat ini menyebabkan terjadinya perubahan cuaca bumi dan mulainya zaman es.
Danau Toba mendapatkan perhatian khusus dari para peneliti tingkat dunia, seperti Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University.
Danau bertipe vulkanik ini merupakan danau terbesar kedua di dunia sesudah Danau Victoria di Sandra Afrika. Secara administratif, Danau Toba membentang di tujuh kabupaten, yaitu Tapanuli Utara, Toba Samosir, Samosir, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Simalungun.
Daerah sekitar Danau Toba memiliki hutan-hutan pinus yang tertata asri
Di Tomok (Pulau Samosir) terdapat Makam Raja Sidabutar, yang usianya sudah 500 tahun. Juga terdapat Patung Sigale-Gale (Patung yang bisa menari)
Di pinggiran Danau Toba terdapat beberapa air terjun yang sangat mempesona
Danau Toba punya legenda yang hidup sejak ribuan tahun lalu dan itu membawa
berkah bagi penduduk yang berdomisili di sekitar Danau Toba dengan berbagai aktivitas keseharian.
Danau Toba merupakan tempat berkembang biaknya ikan batak (Neolissochillus thienemanni) yang punya nilai sejarah dan budaya tinggi. Setahun sekali diadakan Pesta Rakyat Danau Toba.
Di era 1990-an, tepatnya sebelum tahun 1997, Danau Toba menjadi destinasi favorit para turis-turis luar negeri, terutama berasal dari Belanda, Malaysia, Singapura, Jerman, Jepang, Korea, bahkan ada juga yang berasal dari Amerika.