Wednesday, August 28, 2013

LATIHAN MENYUNTING

Bacalah dengan teliti karangan berikut dan suntinglah !

MEMBANGUN SEMANGAT MENGHARGAI PERBEDAAN

Bangsa kita adalah bangsa yang uniek. Beragam perbedaan-perbedaan lengkap kita miliki. Bangsa kita terdiri atas beragam suku, ada jawa, ada sunda, ada bali, ada batak, dan masih banyak lagi lainnya. Masingmasing suku di negeri kita tercinta ini memiliki beragam bahasa, budaya, adapt-istiadat. Beragam agama dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat bangsa kita. Beragam partai, beragam aliran keagamaan hidup subur dibumi nusantara ini.
Perbedaanpun tampak dari tiap indifidu kita. Coba kita tengok diri kita sendiri, apa yang berbeda antara diri kita dengan teman sekelas kita. Kita mungkin berbeda agama, berbeda suku, berbeda entis, berbeda warna kulit, berbeda makanan dan minuman kesukaan, berbeda setatus ekonomi, berbeda dalam hal intelegensi, berbeda watak, dan masih banyak lagi perbedaan. Itulah pakta yang tidak dapat kita ingkari dan justru harus kita sukuri karena dengan perbedaan itu wajah negeri ini menjadi semarak dengan warna warni keragaman.
Banyaknya perbedan ini memiliki dua sisi mata uang. apabila semangat kebersamaan slalu dibangun dan ditumbuh kembangkan akan menuai keindahan, namun bila semangat kecurigaan yang ditumbuh suburkan, akan menuai beragam badai bencana. Kita melihat Ambon, Poso luluh lantak, tanah yang subur dipenuhi dengan darah putera negeri ini karena perbedaan dijadikan pemicu perpecahan. Perbedaan dijadikan ancaman, tidak dijalin untuk membangun kemesraan bersama.

Membangun semangat menghargai perbedaan perlu terus didengung-dengungkan supaya bangsa ini tidak mudah panas bila berbeda, tidak mudah gatal bila berbeda, tidak ber prasangka negatif kepada kelompok yang berbeda, tidak merasa dirinya yang terbaik. Semangat membangun kebersamaan untuk menciptakan kehidupan yang aman dan perlu terus dikobarkan.


Kunci / Hasil Suntingan

MEMBANGUN SEMANGAT MENGHARGAI PERBEDAAN

Bangsa kita adalah bangsa yang unik. Beragam perbedaan lengkap kita miliki. Bangsa kita terdiri atas beragam suku, ada Jawa, ada Sunda, ada Bali, ada Batak, dan masih banyak lagi lainnya. Masing-masing suku di negeri kita tercinta ini memiliki beragam bahasa, budaya, adat-istiadat. Beragam agama dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat bangsa kita. Beragam partai, beragam aliran keagamaan hidup subur di bumi nusantara ini.
Perbedaan pun tampak dari tiap individu kita. Coba kita tengok diri kita sendiri, apa yang berbeda antara diri kita dengan teman sekelas kita. Kita mungkin berbeda agama, berbeda suku, berbeda etnis, berbeda warna kulit, berbeda makanan dan minuman kesukaan, berbeda status ekonomi, berbeda dalam hal intelegensi, berbeda watak, dan masih banyak lagi perbedaan. Itulah fakta yang tidak dapat kita ingkari dan justru harus kita syukuri karena dengan perbedaan itu wajah negeri ini menjadi semarak dengan warna warni keragaman.
Banyaknya perbedan ini memiliki dua sisi mata uang. Apabila semangat kebersamaan slalu dibangun dan ditumbuh-kembangkan akan menuai keindahan, namun bila semangat kecurigaan yang ditumbuh-suburkan, akan menuai beragam badai bencana. Kita melihat Ambon, Poso luluh lantak, tanah yang subur dipenuhi dengan darah putera negeri ini karena perbedaan dijadikan pemicu perpecahan. Perbedaan dijadikan ancaman, tidak dijalin untuk membangun kemesraan bersama.
Membangun semangat menghargai perbedaan perlu terus didengung-dengungkan supaya bangsa ini tidak mudah panas bila berbeda, tidak mudah gatal bila berbeda, tidak berprasangka negatif kepada kelompok yang berbeda, tidak merasa dirinya yang terbaik. Semangat membangun kebersamaan untuk menciptakan kehidupan yang aman dan perlu terus dikobarkan.

Sunday, August 25, 2013

MENGANALISIS DAN MENULIS LAPORAN


BAHAN AJAR KELAS VIII SEMESTER 1




A. Menganalisis  Laporan
Laporan merupakan suatu keterangan mengenai suatu peristiwa atau perihal yang ditulis berdasarkan berbagai data, fakta, dan keterangan yang melingkupi peristiwa atau perihal tersebut.
Laporan mengenai peristiwa atau perihal yang bersifat penting atau resmi biasanya disampaikan dalam bentuk tulisan. Menganalisis laporan berarti melakukan suatu kajian atau penelitian terhadap suatu laporan. Hal yang dianalisis dalam laporan dapat meliputi isi peristiwa, kronologi waktu, kelengkapan data, kebahasaan, dan bentuk laporan.Supaya dalam menganalisis laporan yang kalian simak dapat memberikan hasil yang maksimal, kalian perlu memerhatikan halhal berikut.
1. Menyimak laporan dengan saksama, sehingga dapat menangkap informasi yang disampaikan secara utuh dan
lengkap serta terperinci.
2. Melakukan pengecekan terhadap setiap hal yang dilaporkan secara detail dan cermat.
3. Tidak mencampuradukkan antara fakta (yang bersifat objektif) dan opini atau pendapat (yang cenderung bersifat subjektif).
4. Melakukan kajian terhadap kebenaran atau ketepatan hasil laporan tersebut.
Sebagai bahan referensi mengenai menganalisis laporan, simaklah laporan yang akan dibacakan salah satu teman kalian berikut.

Heru Wicaksono, Diplomat RI Tokoh Penting Pembebasan Sandera Korsel
Krisis sandera 23 warga Korea Selatan oleh kelompok pejuang Taliban di Afganistan selama 1,5 bulan menjadi berita utama di media seluruh dunia. Menjelang krisis berakhir, muncul nama Diplomat Indonesia Heru Wicaksono dalam penyelesaian krisis tersebut. Upaya penyelesaian melibatkan tiga pihak, yakni pemerintah Korsel, kelompok pejuang Taliban, dan pemerintah Afganistan. Namun, upaya penyelesaian tersebut belum
juga berhasil. Pejuang Taliban menuntut agar Korsel segera menarik seluruh pasukannya dari Afganistan. Tuntutan pejuang Taliban tersebut sulit dipenuhi oleh dua pihak lainnya. Sampai empat kali ketiga pihak berunding, tapi Dari situlah Indonesia mulai terlibat. Pemerintah Korsel, meminta kepada Presiden SBY, agar Indonesia terlibat dalam perundingan pembebasan sandera. Permintaan ini disampaikan Presiden Roh Moon Hyun saat berkunjung ke Seoul, 25 Juli 2007. Permintaan itu segera direspons Presiden SBY. Presiden SBY memerintahkan Menlu Hasan Wirayudha untuk mendekati kelompok pejuang Taliban. Oleh Menlu, perintah
Presiden SBY diteruskan ke Dubes Indonesia di Kabul, Erman Hidayat. Menlu Hasan Wirayudha meminta Erman Hidayat agar menghubungi pemerintah Afganistan untuk memastikan bahwa keterlibatan Indonesia sepenuhnya didukung oleh kelompok pejuang Taliban.
Bermula dari hal tersebut, Erman Hidayat kemudian menugaskan Heru Wicaksono bergabung dalam kelompok perunding. Heru Wicaksono ialah Wakil Dubes RI di Afganistan. Dalam tugasnya, Heru Wicaksono didampingi oleh penerjemah seorang warga Afganistan yang bekerja di Kedubes RI. Heru menuturkan bahwa kehadirannya
dalam perundingan difasilitasi oleh IRC (Palang Merah Internasional). Pada awalnya, Heru khawatir kehadiran Indonesia ditolak oleh pejuang Taliban. Namun, rasa khawatir itu lenyap saat tim Indonesia bertemu pimpinan
pejuang Taliban. Pertemuan itu terjadi pada Kamis, 30 Agustus. "Ternyata mereka sangat respek ketika mengetahui bahwa yang menjadi mediator perundingan adalah negara netral. Tidak seperti yang dibayangkan orang bahwa kaum Taliban itu barbar, proses perundingan yang diatur Kamis kemarin berlangsung sangat kondusif," ungkap Heru.
Dalam perundingan tersebut, dikemukakan bahwa pejuang Taliban sebenarnya tidak ingin menyandera kedua puluh tiga warga Korsel tersebut. Mereka hanya ingin pemerintah Korsel menarik 200 pasukan noncombatnya dari Afganistan. Menurut Heru, dalam perundingan antara Korsel dengan Taliban tersebut, pejuang Taliban hanya meminta Korsel menarik pasukannya dari wilayah Afganistan. Akhirnya juru runding Korsel berjanji menarik 200 pasukannya dari wilayah Afganistan. Setelah permintaannya dipenuhi, juru runding pejuang
Taliban langsung menyatakan setuju melepaskan para sandera. Prestasi diplomat Indonesia dalam perundingan tersebut langsung mendapatkan apresiasi Presiden Roh Moon Hyun. Melalui telepon seluler, Moon  mengucapkan terima kasih kepada Presiden SBY.

                                                                                                        (Sumber: Jawa Pos, 2 September 2007, dengan pengubahan seperlunya)


Perlu diketahui bahwa ada beberapa langkah dalam menganalisis laporan. Beberapa langkah yang dapat membantu dalam proses menganalisis laporan adalah berikut.
1. Memahami isi laporan dari bentuk, isi, maupun kebahasaan.
2. Menguraikan secara detail atau rinci pokok-pokok isi laporan.
3. Memberikan suatu pandangan atau pendapat terhadap laporan berdasarkan suatu teori atau definisi (referensi).

Setelah menyimak dengan cermat dan memahami isi laporan tersebut, kalian dapat menuliskan pokok-pokok isi laporan sebagaimana contoh berikut.
1. Krisis sandera 23 warga Korea Selatan oleh kelompok pejuang Taliban di Afganistan melibatkan Indonesia.
2. Upaya penyelesaian yang melibatkan tiga pihak, yakni pemerintah Korsel, kelompok pejuang Taliban, dan
pemerintah Afganistan, belum juga berhasil.
3. Pemerintah Korsel, melalui Presiden Roh Moon Hyun meminta kepada Presiden SBY agar Indonesia terlibat
dalam perundingan pembebasan sandera.
4. Permintaan itu segera direspons Presiden SBY dengan memerintahkan Menlu Hasan Wirayudha untuk mendekati kelompok pejuang Taliban.
5. Heru Wicaksono yang menjabat sebagai Wakil Dubes RI di Afganistan bergabung dalam kelompok perunding yang difasilitasi oleh IRC (Palang Merah Internasional).
6. Dalam perundingan tersebut, dikemukakan bahwa pejuang Taliban hanya ingin pemerintah Korsel menarik 200 pasukan noncombat-nya dari Afganistan.
7. Pejuang Taliban langsung menyatakan setuju melepaskan para sandera setelah juru runding Korsel berjanji menarik 200 pasukannya dari wilayah Afganistan.
8. Prestasi diplomat Indonesia dalam perundingan tersebut langsung mendapatkan apresiasi Presiden Roh Moon
Hyun. Melalui telepon seluler, Moon mengucapkan terima kasih kepada Presiden SBY.

Contoh hasil analisis terhadap laporan tersebut adalah berikut.
1. Laporan tersebut merupakan laporan mengenai peristiwa keterlibatan Indonesia yang diwakili oleh Wakil Dubes RI,Heru Wicaksono, untuk Afganistan, dalam peristiwapenyanderaan oleh pejuang Taliban.
2. Dari segi bentuk penyampaian, laporan tersebut disampaikan dalam bentuk narasi dengan model penyampaian
bahasa yang tidak resmi atau nonilmiah.
3. Kronologi waktu kejadian yang berkenaan dengan peristiwa disampaikan secara urut, tapi kurang mendetail.
4. Data dan penjelasan pendukung belum disampaikan secara lengkap dan terperinci.

B. Menulis Laporan
Dalam komunikasi, terdapat jenis teks yang berisi rincian keadaan. Misalnya, kamu membaca laporan hasil belajarmu di rapor, membaca laporan jumlah warga di RT/RW, atau laporan hasil ujian seluruh siswa SMP di kotamu. Laporan-laporan tersebut memiliki bentuk yang khusus. Dari kegiatan membaca laporan, pernahkan kalian mengidentifikasi hal-hal apa sajakah yang terdapat dalam sebuah laporan? Persiapan apa yang diperlukan sebelum seseorang menulis laporan? Kamu akan belajar menyusun laporan keadaan melalui kegiatan berikut.
Aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk menguasai kompetensi menulis laporan adalah (1) mengamati laporan keadaan, (2) menentukan hal-hal yang akan diamati, (3) menyusun laporan keadaan, (4) menyunting laporan yang disusun, (5) menggunakan bahasa baku dalam laporan, (6) mengamati contoh penyuntingan karangan, dan (7) berlatih menyunting.
1.       Mengamati Laporan Keadaan
Perhatikan contoh laporan keadaan berkut



LAPORAN KEPENDUDUKAN RT 001 KELURAHAN DUREN KELAPA,
KECAMATAN DUREN BESAR, JAKARTA TIMUR
(1) Pengantar
Sensus tentang keadaan penduduk dilakukan untuk mendapatkan data akurat tentang kondisi penduduk di suatu daerah. Sensus yang dilaporkan dilakukan di wilayah RT 001 RW 011 Kelurahan Duren Kelapa, Kecamatan Duren Besar, Wilayah Kota Jakarta Timur. Luas wilayah yang disensus adalah 55.480 m2. Keluarga yang disensus sejumlah 82 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 315 orang dan jumlah bangunan rumah 78 buah.
(2) Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk RT 001 RW 011 Kelurahan Duren Kelapa, Kecamatan Duren Besar, Wilayah Kota Jakarta Timur sejumlah 315 orang terdiri atas 152 orang laki-laki dan 163 orang wanita. Dilihat dari usianya, penduduk yang berumur 0--5 tahun berjumlah 49 orang (24 laki-laki dan 25 perempuan), yang berumur 6--12 tahun ada 41 orang (22 laki-laki dan 25 perempuan), yang berumur 13--17 tahun berjumlah 45 orang (20 laki-laki dan 25 perempuan), yang berumur 18--60 tahun ada 172 orang (80 laki-laki dan 92 perempuan), dan yang berusia di atas 60 tahun ada 8 orang (6 laki-laki dan 2 orang perempuan).
(3) Agama
Warga RT 001 RW 011 Kelurahan Duren Kelapa ini sebagian besar beragama Islam, yaitu sebanyak 280 orang (134 laki-laki dan 146 perempuan). Agama Katolik dianut oleh 12 orang (5 orang laki-laki dan 7 perempuan). Agama Kristen Protestan dianut oleh 10 orang (7 laki-laki dan 3 perempuan). Agama Hindu Bali dianut oleh 5 orang (3 laki-laki dan 2 perempuan), sedangkan agama Budha dianut oleh 2 orang (1 laki-laki dan 1 perempuan). Adapun yang menganut agama Kong Hu Cu ada 7 orang (2 laki-laki dan 5 perempuan).
(4) Pendidikan
Mengenai pendidikan dibagi tiga kelompok, yaitu warga yang belum sekolah, warga yang sedang sekolah, dan pendidikan terakhir warga. Tercatat 49 anak balita yang belum sekolah (24 anak laki-laki dan 25 perempuan). Yang sedang belajar di SD sejumlah 41 orang (22 laki-laki dan 10 perempuan). Yang sedang belajar di SMP ada 22 orang (12 laki-laki dan 10 perempuan). Yang belajar di SLTA ada 23 orang (8 laki-laki dan 15 perempuan). Terakhir yang sedang mengikuti kuliah di perguruan tinggi ada 21 orang (9 laki-laki dan 12 perempuan). Penduduk dewasa yang tamat SD ada 21 orang (6 laik-laki dan 15 perempuan), tamat SD ada 26 orang (8 laki-laki dan 18 perempuan), tamat SLTP ada 59 orang (30 laki-laki dan 29 perempuan), tamat SLTA ada 43 orang (25 laki-laki dan 18 perempuan), dan yang tamat perguruan tinggi ada 10 orang (8 laki-laki dan 2 perempuan).
(5) Pekerjaan
Pekerjaan penduduk bervariasi. Penduduk yang berada pada usia kerja adalah 159 orang (77 laki-laki dan 82 perempuan). Yang bekerja menjadi pegawai negeri ada 38 orang (17 laki-laki dan 21 perempuan), yang menjadi anggota TNI ada 6 orang (5 laki-laki dan 1 perempuan), yang bekerja pada perusahaan swasta ada 62 orang (35 laki-laki dan 27 perempuan), yang bekerja wira usaha ada 20 orang (17 laki-laki dan 3 perempuan), dan yang tidak bekerja ada 33 orang (3 laki-laki dan 30 perempuan).
(6) Etnis/Suku Bangsa
Dilihat dari segi etnis, penduduk di RT 001 RW 011 ini berasal hampir dari seluruh Indonesia. Yang terbanyak adalah orang Sunda yakni berjumlah 47 orang, orang Betawi ada 43 orang, orang Jawa 40 orang, orang Minang 11 orang, orang Tapanuli ada 9 orang, orang Manado ada 10 orang, orang Bali ada 7 orang, orang Makassar ada 8 orang, Banjar ada 10 orang, Maluku ada 8 orang, orang Aceh ada 5 orang, orang Palembang ada 8 orang, orang Sumbawa ada 4 orang, dan keturunan Cina ada 15 orang.
Demikian laporan kependudukan yang dibuat oleh Ketua RT 001 RW 011 yang dikirimkan ke kantor Kelurahan Duren Kelapa, Kecamatan Duren Besar, Wilayah Kota JakartaTimur.


Diskusikanlah dengan kelompokmu hal-hal berikut!
a. Apa yang dilaporkan?
b. Hal-hal apa saja yang dilaporkan?
c. Bagaimana cara penulis laporan mendapatkan informasi?
d. Bagaimana penggunaan bahasa dalam laporan?
Berdasarkan hasil diskusi itu kamu akan mengetahui isi laporan (apa yang dilaporkan dan rinciannya), cara mendapatkan informasi, dan ragam bahasa laporan.
2. Menentukan Hal-hal yang akan Diamati
Untuk menyusun laporan perlu direncanakan hal-hal yang akan diamati. Diskusikan dengan temanmu hal-hal berikut!
Judul laporan : . . . .




C. Menyusun Laporan Keadaan
Setelah kalian mendiskusikan hal-hal yang akan diamati dalam laporan, coba tulislah draf (tulisan awal/buram) laporan berkaitan dengan keadaan daerahmu! Misalnya, keadaan warga berdasarkan data yang ada di RT/RW di daerahmu, laporan dari data di puskesmas, kantor polisi, atau lembaga lain yang ada di sekitarmu! Sebelum melakukan pengamatan ke tempat-tempat yang akan kamu kunjungi, rencanakan kegiatanmu dengan berdiskusi tentang hal-hal berikut!
a. Tentukan tempat yang akan dikunjungi!
b. Tentukan informasi apa saja yang akan dicari!
c. Tentukan bagaimana cara memperoleh informasi itu!
d. Tentukan kapan kegiatan pengamatan akan dilakukan!
e. Bagilah tugas untuk tiap-tiap anggota kelompok tentang pekerjaan yang akan dilakukan!
D. Menyunting Laporan yang Disusun
Setelah kalian selesai menyusun draf laporan, laporan akan dinilai/dikomentari dari segi (1) kesesuaian informasi dengan objek/hal yang dilaporkan, (2) kelengkapan rincian (detail informasi) yang seharusnya dilaporkan, (3) penggunaan kalimat, (4) penggunaan kata baku, dan (5) ketepatan penggunaan tanda baca/ejaan. Hasil komentar itu akan membantumu untuk melakukan penyuntingan laporan.
E. Menggunakan Bahasa Baku dalam Laporan
Bahasa baku adalah bahasa dengan kaidah tata bentukan kata, tata makna, tata kalimat, dan tata cara penulisan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Bahasa baku digunakan pada komunikasi resmi/formal. Pada majalah remaja, bahasa yang digunakan bukan bahasa baku. Kata-kata gaul sering digunakan dalam majalah remaja. Ciri kata tidak baku mencakup (1) menyalahi tata bentukan kata yang standar (contoh: ngeliat, mengucapin, dimarahin), (2) menggunakan ragam lisan (contoh: bilang, bikin, nggak), (4) menggunakan kata dengan penulisan secara tidak tepat (contoh: hipotesa, kharisma, analisa), (5) tercampur dengan kosakata daerah (contoh: kayaknya, kok ) (6) penghilangan imbuhan atau suku kata tertentu (contoh: gitu, gini, ngaruh, ngirim, njaring), dan (7) pengubahan vokal (contoh: dateng, dapet).
Daftarlah kata tidak baku yang ada pada laporan yang telah kalian tulis. Gantilah dengan kata-kata baku semua kata tidak baku yang kalian temukan! Buatlah tabel seperti contoh berikut!







6. Mengamati Contoh Penyuntingan Karangan
Amatilah contoh penyuntingan karangan berikut!

MEMBANGUN SEMANGAT MENGHARGAI PERBEDAAN
Bangsa kita adalah bangsa yang uniek. Beragam perbedaan-perbedaan lengkap kita miliki. Bangsa kita terdiri atas beragam suku, ada jawa, ada sunda, ada bali, ada batak, dan masih banyak lagi lainnya. Masing-masing suku di negeri kita tercinta ini memiliki beragam bahasa, budaya, adapt-istiadat. Beragam agama dan keyakinan dianut oleh masyarakat bangsa kita. Beragam partai, beragam aliran keagamaan hidup subur dibumi nusantara ini.
Perbedaanpun tampak dari tiap individu kita. Coba kita tengok diri kita sendiri, apa yang berbeda antara diri kita dengan teman sekelas kita. Kita mungkin berbeda agama, berbeda suku, berbeda etnis, berbeda warna kulit, berbeda makanan dan minuman kesukaan, berbeda status ekonomi, berbeda dalam hal intelegensi, berbeda watak, dan masih banyak lagi perbedaan. Itulah pakta yang tidak dapat kita ingkari dan justru harus kita syukuri karena dengan perbedaan itu wajah negeri ini menjadi semarak dengan warna warni keragaman.
Banyaknya perbedaan ini memiliki dua sisi mata uang. Apabila semangat kebersamaan selalu dibangun dan ditumbuh kembangkan akan menuai keindahan, namun bila semangat kecurigaan yang ditumbuhsuburkan, akan menuai beragam badai bencana. Kita melihat Ambon, Poso luluh lantak, tanah yang subur dipenuhi dengan darah putera negeri ini karena perbedaan dijadikan pemicu perpecahan. Perbedaan dijadikan ancaman, tidak dijalin untuk membangun kemesraan bersama.
Membangun semangat menghargai perbedaan perlu terus didengung dengungkan supaya bangsa ini tidak mudah panas bila berbeda, tidak mudah gatal bila berbeda, tidak berprasangka negatif kepada kelompok yang berbeda, tidak merasa diri yang terbaik. Semangat membangun kebersamaan untuk menciptakan kehidupan yang aman dan perlu terus dikobarkan.
Format Deteksi Kesalahan


CATATAN:
     Ide yang dikemukakan dalam tulisan itu cukup bagus, padat, sesuai, dan bermanfaat, tetapi perlu rujukan atau tambahan data yang memadai untuk meyakinkan pembaca. Penulisan tanda baca, huruf, dan tata bentukan kata perlu kecermatan!

KEGIATAN KREATIF
Setelah membaca dan mengamati dengan saksama contoh penyuntingan naskah, diskusikan dengan teman sebangkumu hal-hal berikut!
Apakah yang dimaksudkan dengan kegiatan menyunting?
Aspek-aspek apa sajakah yang perlu disunting dari sebuah naskah?
Bekal apa yang harus dimiliki oleh seorang penyunting?
F. Berlatih Menyunting
      Menyunting adalah kegiatan menyiapkan naskah siap cetak atau siap untuk diterbitkan dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (mencakup ejaan, diksi, dan struktur). Setiap penulis perlu melakukan kegiatan penyuntingan. Menyunting biasanya dilakukan lebih dari sekali. Tidak hanya dilakukan oleh diri sendiri tetapi juga perlu bantuan orang lain agar hasilnya lebih cermat dan lebih objektif. Penyuntingan dilakukan karena dirasakan bahwa tulisan mempunyai banyak kekurangan dan perlu perbaikan.

AYO BERLATIH!
a. Suntinglah penggalan bacaan berikut ini!
Sidik jari terbentuk seiring proses pembentukan otak manusia selama berada didalam rahim. Pola guratan sidik jari setiap orang-orangpun berbeda sesuai dengan berkembangan sistem syaraf otak. Oleh karena iru sidik jari dapat digunakan untuk mengenali bakat dan potensi seseorang.
b. Suntinglah karya temanmu dengan langkah sebagai berikut!
1) Bentuklah beberapa kelompok!
2) Letakkan laporan yang telah ditulis kelompok pada sebuah meja pameran!
3) Setiap kelompok akan mendatangi meja pameran dan akan menyunting laporan yang ditulis kelompok lain.
4) Tandai kesalahan-kesalahan pada laporan temanmu!
 5) Tulis ulang kalimat hasil perbaikan kelompokmu!