Wednesday, March 28, 2012

MENARASIKAN WAWANCARA


Menarasikan Teks Wawancara
Masih ingatkah kamu tentang materi wawancara? Pada pelajaran kali  ini, kamu akan berlatih mengubah teks wawancara menjadi teks narasi. Hal itu berarti teks yang berupa tanya jawab antara penanya dan narasumber diubah menjadi bentuk tulisan atau teks cerita. Dapatkah kamu mengubah teks wawancara menjadi bentuk narasi? Bagaimana cara mengubah teks wawancara menjadi bentuk naratif?
. Perlu dicermati lagi bahwa wawancara biasanya berupa kalimat langsung. Jika dinarasikan maka kalian harus mengubah kalimat tersebut menjadi tak langsung. Masih ingatkah kalian ciri-ciri kalimat langsung dan tak langsung?
Perhatikan keterangan berikut ini!
Ciri kalimat langsung sebagai berikut.
1. Bertanda petik (“.....”)
2. Intonasi bagian yang dikutip lebih tinggi daripada bagian lain
3. Kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip tetap.
4. Tidak berkata lugas.
5. Kalimat yang diberi tanda petik bisa berbentuk kalimat
berita, tanya, atau perintah.
Ciri kalimat tak langsung sebagai berikut.
1. Tidak bertanda petik.
2. Intonasi mendatar dan menurun pada bagian akhir kalimat.
3. Kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip.
4. Berkata lugas misalnya  bahwa, sebab, untuk, supaya.
5. Hanya berbentuk kalimat berita.
Contoh:
Perhatikan contoh menarasikan wawancara berikut ini!
Wartawan           : “Wah hebat! Adik telah berhasil menjadi juara pertama Olimpiade Matematika.”
Pelajar                  : “Terima kasih.”
Wartawan           : “Berapa lama Adik mempersiapkannya?
Pelajar                  : “Yah, kira-kira 1 tahun.”

Teks wawancara tersebut jika diubah menjadi narasi akan menjadi seperti berikut ini !
Seorang pelajar telah berhasil menjadi juara pertama Olimpiade Matematika. Persiapan yang dibutuhkan untuk mengikuti lomba tersebut selama 1 tahun.
Contoh lain
Penanya             : Bagaimana perkembangan anggur Australia saat ini, Pak?
Narasumber       : Menggembirakan!  Sembilan belas tahun yang lalu anggur Australia telah diuji coba di kebun Banjarsari, Probolinggo,  Jawa Timur.  Rasanya manis, segar dengan  aroma harum. Ukuran buah sekitar 1,83 – 2,53 cm dengan kulit cukup tebal. Panjang tandannya sekitar 17,5 cm. Pada umur 2 tahun mampu memproduksi buah kira-kira 9,99 kg per pohon per musim. Ini lebih tinggi dibanding produksi anggur Probolinggo dan Bali, yang pada umur sama rata- rata hasilnya hanya mencapai tujuh kg. Bibit anggur itu sekarang sudah bisa didapat di mana pun. 8 – 12 bulan setelah penelitian bibit anggur tersebut sudah diupayakan perbanyakannya.

Teks wawancara di atas dapat kita ubah menjadi narasi sebagai berikut.

Perkembangan anggur Australia saat ini sungguh menggembirakan. Sekitar sembilan belas tahun yang lalu anggur Australia telah diuji coba di kebun Banjarsari, Probolinggo, Jawa Timur.  Anggur tersebut rasanya manis dan segar dengan aroma yang harum. Ukuran buahnya sekitar 1,83 – 2,53 cm dengan kulit cukup tebal.  Jika anggur ini berubah, panjang tandannya sekitar 17,5 cm. Pada umur dua tahun, anggur Australia mampu memproduksi buah kira-kira 9,99 kg per pohon per musim. Jumlah ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan produksi anggur Probolinggo dan anggur Bali, yang pada umur sama rata-rata hanya menghasilkan 7 kg saja. Bibit anggur Australia ini sekarang sudah bisa didapat di kebun buah di mana pun. Delapan sampai dua belas bulan setelah penelitian di kebun Banjarsari, Probolinggo, bibit anggur Australia ini sudah diupayakan perbanyakannya.


Latihan
1. Buatlah/kutiplah wawancara yang dilakukan oleh:
a. Wartawan dan dokter bedah terkenal.
b. Wartawan dengan ahli geologi.
c. Wartawan dengan seniman terkenal.

2. Ubahlah wawancara tersebut dalam bentuk narasi!

INGAT !
Kalimat  langsung: kalimat yang dikutip secara langsung dari pembicara, diapit tanda petik (“...”).
Kalimat tak langsung: kalimat yang menirukan ucapan dari pembicara secara tidak langsung
sehingga menyebabkan perubahan pada kata ganti.

No comments: